Berita

Berita Publik

PERPUSTAKAAN PIP SEMARANG LAKUKAN KUNJUNGAN STUDI BANDING KE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DAN UIN ALAUDIN MAKASSAR

PERPUSTAKAAN PIP SEMARANG LAKUKAN KUNJUNGAN STUDI BANDING KE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DAN UIN ALAUDIN MAKASSAR

Pada tanggal 17 s.d. 19 Oktober 2018, perpustakaan PIP Semarang melaksanakan studi banding ke perpustakaan Universitas Hasanuddin dan UIN Alauddin Makassar. Tujuan studi banding ini untuk melihat dari dekat pengelolaan perpustakaan kedua universitas tersebut.

Rombongan studi banding dipimpin oleh Wakil Direktur I, Nasri, MT , beranggotakan Kepala Unit Perpustakaan dan Penerbitan Alfi Maryati, SH, dan dua orang pustakawan, Meti Rofiani, S.Hum dan Agus Wahyudi, S.Hum, MA. Rombongan sampai di hari pertama langsung menuju ke Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar, diterima dengan ramah oleh Kepala Perpustakaan Universitas Hasanuddin, Dr.Muh Najib, M.Lib, didampingi Kabag Tata Usaha Perpustakaan Ir. Annis Assiri, MM. serta jajaran pustakawannya, yaitu  Maria S.Sampe, M.Si, Jamaluddin, MM dan Nasri Abdul.

Siang ketika kami sampai di lokasi, perpustakaan yang teletak di lantai 3 belakang gedung rektorat, penuh ramai dengan mahasiswa yang datang berkunjung, kebanyakan mahasiswa duduk lesehan di atas karpet coklat yang digelar di seluruh ruangan corner, layanan internet , ruang layanan e book dan e journal. Di atas karpet telah disediakan beberapa meja kecil pendek segi empat dan sarana colokan listrik untuk laptop. Kebanyakan duduk berkelompok membahas tugas-tugas kuliah sembari browsing informasi.

Bangunan dan interior perpustakaan memang tidak baru, bahkan sarana yang tersedia masih berupa meja kayu coklat kuno, namun ruangan yang luas dan terbuka membuat nyaman pemustaka untuk berkunjung. Bangunan gedung perpustakaan terdiri dari 4 lantai, lantai terbawah digunakan untuk aktivitas mahasiswa seperti seni bela diri, tari, dan sebagainya. Gedung lantai dua berisi ruangan corner Korea, corner Perancis, UPT Bahasa, Layanan e book dan e journal serta sirkulasi, sedang di lantai ketiga terdiri atas referensi, corner jepang yang dipenuhi dengan interior lampion, pin bergambar ying dan yang, layanan surat kabar, kantin dan mushola dan lantai teratas diisi dengan gudang arsip universitas. Layanan dibuka sesuai jam kerja pegawai mulai pukul 8 pagi sampai dengan pukul 16.00 WIT. Tidak ada layanan malam yang dbuka.

Kiat perpustakaan Universitas Hasanuddin dalam menarik minat pengunjung pemustaka adalah dengan memperbanyak sarana colokan listrik untuk laptop dan memperkuat bandwith agar searching informasi berjalan semakin cepat dan lancar. Secara rutin mereka juga membuka kelas khusus literasi informasi dengan menyediakan 30 pc komputer untuk sarana akses e journal yang dibimbing oleh seorang pustakawan. Pengembangan layanan perpustakaan Universitas Hasanuddin saat ini adalah keterbatasan anggaran, anggaran tidak berdiri sendiri namun menjadi bagian anggaran biro. Tahun ini mereka pun tidak dapat menambah koleksi buku teks, sehingga layanan difokuskan pada langganan e book maupun e journal sehingga buku-buku referensi untuk sumber-sumber belajar masih tetap beragam. Menjalin kerjasama dengan berbagai kedutaan seperti Perancis, Korea, Jepang dan berbagai BUMN seperti corner Mandiri, Corner BI merupakan salah satu upaya untuk menambah koleksi pustaka. Universitas Hasanuddin cukup menyediakan ruangan sedangkan desain, layout, rak buku dan koleksi buku merupakan sumbangan dari kedutaan dan  BUMN tersebut.

Di hari kedua kami mengunjungi perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Gedung perpustakaannya terdiri dari 3 lantai, dimana lantai pertama berisi ruang audio visual, café library, raung sirkulasi. Di lantai kedua terdapat buku referensi dan koleksi buku agama serta layanan penyediaan dokumen (fotokopi, ATK, scan, jilid) sementara di lantai ketiga tersedia ruang repository dan sirkulasi.

Rombongan diterima di ruang audio visual, oleh Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makaassar yaitu Quraisy, beserta jajaran pustakawannya. Cerita tentang perpustakaan UIN Alauddin dan perkembangannya mengalir secara cepat dan runtut dari Quraisy.

Secara garis besar disampaikan bahwa perubahan tipe pemustaka dahulu dan sekarang sangat mempengaruhi perkembangan layanan perpustakaan. Perpustakaan saat ini harus mampu menyesuaikan diri dengan pemustaka, generasi pemustaka saat ini adalah generasi milenial, yang lebih menyukai membaca melalui smartphone, gadget sembari diiringi musik. Perpustakaan harus dilengkapi music dan café.

Disampaikan oleh beliau bahwa salah satu perpustakaan kecil di perguruan tinggi filsafat, Montreal Kanada tidak pernah melakukan pengadaan buku namun buku sastra yang tersedia sangat banyak, karena mereka menerima  buku sastra yang dibaca para pembaca di ruang-ruang yang mereka memfasilitasi yaitu ruang-ruang baca dengan taman, akuarium. Setelah pembaca selesai membaca  buku tersebut diserahkan ke perpustakaan untuk koleksi perpustakaan.

Perlu digarisbawahi bahwa instrumen akreditasi perpustakaan saat ini memfokuskan pada minat kunjung bukan minat baca. Keberhasilan perpustakaan saat ini masih dilihat dari minat kunjungnya bukan minat bacanya. Minat kunjung yang tinggi dianggap perpustakaan berhasil. Disampaikan oleh kepala perpustakaan UIN Alauddin bahwa hal yang paling sulit dari pustakawan adalah shelving atau menata buku-buku di rak buku. Hal ini tidak menjadi masalah lagi bila ke depan yang diutamakan koleksi buku elektronik, sehingga tidak perlu lagi melakukan shelving.

Ketika kami melakukan study tour perpustakaan, layanan repository sangat ramai dikunjungi mahasiswa, khususnya mahasiswa yang telah menyelesaikan proposal skripsi, tesis maupun disertasi, dan mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi, tesis dan disertasi sebelum maju mengikuti sidang. Terlebih dahulu mahasiswa mengajukan isi formulir cek bebas plagiasi disertai softfile, perpustakaan melakukan cek plagiasi. Kebijakan prosentase bebas plagiasi disesuaikan kebijakan masing-masing perguruan tinggi. Deteksi plagiasi menggunakan software turnitin.

Demikian kunjungan kami ke perpustakaan terkemuka di kota Makassar, semoga perpustakaan PIP Semarang dapat segera meningkatkan layanan kepada pemustaka sehingga makin meningkatkan kunjungan ke PIP Semarang.

Related Posts:

Comments