Berita

Berita Publik

BELAJAR MELEK DATA DAN INFORMASI BERBASIS OPEN SOURCE DALAM PUBLIKASI ILMIAH MELALUI SEMINAR DAN WORKSHOP PERPUSTAKAAN PIP SEMARANG

BELAJAR MELEK DATA DAN INFORMASI BERBASIS OPEN SOURCE DALAM PUBLIKASI ILMIAH MELALUI SEMINAR DAN WORKSHOP PERPUSTAKAAN PIP SEMARANG

Perkembangan teknologi informasi saat ini menjadikan akses manusia kepada informasi semakin mudah, praktis, dan efisien. Revolusi Industri 4.0 yang saat ini sedang dihadapi dengan digitalisasi, “artificial intellegence”, “internet of things” dan “big data” memainkan peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia tak terkecuali di dalam perpustakaan di perguruan tinggi. Mau tak mau, perpustakaan perguruan tinggi juga harus beradaptasi agar tak ketinggalan zaman. Peran pustakawan sebagai salah satu komponen utama penggerak perpustakaan juga perlu ditingkatkan untuk menyongsong era smart society mengingat pentingnya riset dalam lembaga pendidikan untuk mewujudkan riset yang berkualitas.

Berangkat dari hal tersebut di atas, pada tanggal 10-11 September 2019 lalu, Unit Perpustakaan dan Penerbitan Politeknik Pelayaran Semarang untuk pertama kalinya menyelenggarakan seminar dan workshop perpustakaan dengan tema “Peran Perpustakaan dalam Pengelolaan Data dan Informasi Berbasis Open Source untuk Meningkatkan Mutu Publikasi Ilmiah Di Era Smart Society” dengan menggandeng Komunitas SLiMS Kota Semarang.

Direktur PIP Semarang, Dr. Capt. Mashudi Rofik, M.Sc hadir untuk membuka kegiatan Seminar dan Workshop Perpustakaan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan dukungan atas kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya mempersatukan dan menjembatani terbentuknya jaringan perpustakaan perguruan tinggi, pengembangan profesi dan organisasi/perkumpulan pustakawan untuk kemajuan perpustakaan di bawah naungan Kementerian Perhubungan pada khususnya dan perpustakaan di seluruh Indonesia pada umumnya.

Seminar dan Workshop Perpustakaan yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari ini menghadirkan narasumber-narasumber yang berkompeten di bidangnya. Narasumber pertama pada kegiatan seminar yaitu Kepala Sub Direktorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah Kemenristekdikti, Dr. Lukman, ST., M.Hum yang membawakan materi tentang Publikasi, Rama, dan Anjani di Era Smart Society; Narasumber kedua yaitu Ismail Fahmi, Ph.D yang seorang pendiri Media Karnels Indonesia (Drone Emprit) yang membawakan materi tentang Pengelolaan Data dan Informasi di Era Smart Society, Narasumber ketiga yaitu Hendro Wicaksono, M.Hum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang juga pendiri Senayan Library Management System (SLiMS) yang membawakan materi dengan judul Mengelola Perpustakaan Berbasis Perangkat Lunak Open Source. Dengan dipandu Suwondo, S,Hum., M.Kom selaku moderator, seminar berjalan lancar dan interaktif.

Di hari pertama setelah kegiatan seminar selesai, dilanjutkan dengan kegiatan workshop. Workshop dibagi 3 (tiga) kelas dengan materi dan narasumber yang berbeda. Kelas pertama adalah kelas Manajemen Referensi Menggunakan Mendeley Menunjang Publikasi Ilmiah yang dibawakan oleh Suwondo, S.Hum., M.Kom, pengurus Komunitas SLiMS Semarang dan Pustakawan Universitas Diponegoro. Kelas kedua adalah kelas Pengelolaan Data Institusi dengan Institutional Repository yang dibawakan oleh Waris Agung Widodo, Developer SLiMS. Kelas ketiga adalah kelas Pengelolaan Perpustakaan Berbasis SLiMS yang dibawakan oleh Bambang Untoro IG, Ketua Komunitas SLiMS Semarang dan Pustakawan STIKES Elisabeth Semarang. Kegiatan workshop dilanjutkan di hari kedua hingga siang hari.   

Kegiatan Seminar dan Workshop dihadiri 226 peserta yang terdiri dari Pustakawan perguruan tinggi/pustakawan SMA/pustakawan khusus/pustakawan perpustakaan  umum/Dosen sebanyak  183 orang dan Pustakawan Perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Perhubungan sebanyak 43 orang.

Beberapa poin penting dari hasil Seminar dan Workshop ini adalah:

  1. Industri 4.0 bagi perpustakaan dan pustakawan membawa dampak kemajuan di bidang layanan (service) dan konten (big data). Perpustakaan sudah memiliki aplikasi khusus yang standar, seperti otomasi dan digital library, dan ini yang platform utama untuk dikembangkan dalam era industri 4.0. Perangkat lunak open source perpustakaan sebagai berikut :
    1. Otomasi perpustakaan

-        SliMS (https://slims.web.id/web/)

-        KOHA (http://www.koha.org)

-        Evergreen (https://evergreen-ils.org)

    1. Repositori institusi

-        SliMS (https://slims.web.id/web/)

-        Eprints (https://www.eprints.org/uk/)

-        Dspace (https://duraspace.org/dspace/)

  1. Membangun/bergabung dalam katalog bersama (pencarian terintegrasi) sebagai berikut :
    1. Membangun UCS (katalog bersama berbasis SLiMS)
    2. Bergabung Indonesia OneSearch (berbasis Protokol OAI)
    3. Membangun layanan kustom

Diharapkan dengan adanya seminar dan workshop tersebut dapat terbangun katalog bersama Perpustakaan Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan, dapat melalui Indonesia One Search (IOS).

  1. Teknologi big data bisa digunakan untuk mengelola, menganalisis, dan menampilkan koleksi digital perpustakaan, sehingga peneliti dan publik bisa menggali ilmu pengetahuan yang lebih dalam dari koleksi ini, dan menghasilkan temuan baru.
  1. RAMA Repository (http://rama.ristekdikti.go.id/)

RAMA Repository merupakan repositori nasional laporan hasil penelitian baik berupa skripsi, tugas akhir, proyek mahasiswa (diploma), tesis (S2), disertasi (S3) ataupun laporan penelitian dosen/peneliti yang bukan merupakan publikasi di jurnal, konferensi maupun buku yang diintegrasikan dari repositori perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia.

Dengan mengintegrasikan repositori yang ada di perguruan tinggi dan lembaga penelitian, setiap penelitian yang sudah dilakukan di perguruan tinggi khususnya tugas akhir mahasiswa dan lembaga penelitian dapat terhindar dari duplikasi dan plagiarism hasil penelitian.

  1. ANJANI (Anjungan Integritas Akademik Indonesia) (http://anjani.ristekdikti.go.id/)

Diharapkan dengan adanya sistem ANJANI (Anjungan Integritas Akademik Indonesia) maka dapat melindungi hasil karya peneliti Indonesia terhadap penjiplakan orang lain dan dapat mengembangkan sistem pendeteksi plagiasi nasional berdasarkan kemiripan dengan publikasi nasional dan laporan penelitian non publikasi seperti skripsi, tugas akhir, tesis, disertasi dan sejenisnya.

 

  1. Pustakawan memegang peranan sentral dalam pelayanan dan diharapkan dapat memberikan pelatihan atau membantu segenap sivitas akademika (user atau pemustaka) melalui sistem mendeley dalam manajemen referensi menunjang publikasi ilmiah mereka.
  2. Agar perpustakaan di lingkungan Kementerian Perhubungan dapat berkembang, perlu membentuk forum perpustakaan sebagai wadah sharing ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis di bidang perpustakaan.

Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin Unit Perpustakaan dan Penerbitan sebagai sarana menambah jejaring sosial perpustakaan dan mamacu semangat pustakawan untuk berkembang mengikuti perkembangan zaman. -agus/tika-

Related Posts: